Selamat Datang di Pusat Informasi dan Promosi Kesehatan Puskesmas Padang Lua

Rabu, 14 April 2010


Padang Lua 14 April 2010
Untuk lebih meningkatkan program UKS, Promkes Padang lua kembali mengadakan Pelatihan KKR ( Kader kesehatan Remaja) Di wilayah kerja puskesmas padang Lua. Kali ini pelatihan diadakan di MTSN kubang Putiah, Pelatihan ini terlaksana berkat kerja sama yang erat antara tim Promkes Puskesmas Lua dengan MTsN Kubang Putih. Pelatihan yang berlangsung selama 4 hari tersebut diikuti sebanyak 53 kader kesehatan. Dalam sambutannya, Basrizal S. Ag, Kepala Sekolah MTsN Kubang Putih berharap kegiatan ini memberikan bekal awal dalam memahami peran serta aktif peserta didik tentang kesehatan sejak dini. Keberhasilan kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari beberapa penanggung jawab program di Puskesmas Padang Lua seperti Kesling, Gizi, Promkes, Kespro dan KIA

Usaha Kesehatan Sekolah

UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya terbentuk perilaku hidup sehat dan bersih baik bagi peserta didik, warga sekolah maupun warga masyarakat.

Tujuan umum melaksanakan UKS adalah meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

Tujuan Khusus:

  1. Pembiasaan perilaku hidup sehat;
  2. Peningkatan produktivitas belajar peserta didik;
  3. Peningkatan dan pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik dalam menjalankan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif di dalam upaya meningkatkan kesehatan di sekolah, rumah maupun masyarakat;
  4. Peningkatan daya hayat dan daya tangkap terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan narkoba, obat dan berbahaya lainnya.

Persyaratan Sekolah sebagai Pelaksana UKS:

  1. Mempunyai SK Tim Pelaksana UKS dari Kepala Sekolah
  2. Mempunyai guru yang telah ditatar materi UKS
  3. Mempunyai ruang UKS beserta perlengkapannya
  4. Mempunyai KKR/Tiwisada yang sudah ditatar dengan jumlah minimal 10% dari seluruh siswa
  5. Melaksanakan TRIAS UKS dalam kehidupan sehari-hari

Trias UKS

Trias UKS adalah tiga program pokok dalam pembinaan dan pengembangan UKS, meliputi;

  1. Pendidikan Kesehatan
  2. Pelayanan Kesehatan
  3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat

Pendukung Trias UKS meliputi;

  1. Ketenagaan
  2. Pendanaan
  3. sarana Prasaran
  4. Penelitian dan Pengembangan

Arti Lambang UKS:

logo-ukspsd.jpg

SEGITIGA artinya Trias UKS adalah Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan lingkungan sekolah sehat.

Lingkaran artinya dilakukan terus menerus.

Tulisan UKS adalah pelaksanaannya harus didukung secara vertikal dan horizontal (pembina maupun pelaksana)

Delapan Goal UKS:

Generasi muda terbebas dari;

  1. Kenakalan remaja
  2. Bahaya Rokok
  3. Narkoba
  4. Kehamilan pranikah/pergaulan bebas
  5. Cacingan
  6. Anemia
  7. Hepatitis B

Jumat, 09 April 2010

Pentingnya Olahraga Bagi Penderita Diabetes Melitus

Olahraga secara rutin penting bagi kesehatan dan kebugaran tubuh. Namun bagaimana penjelasan detailnya bagi para penderita diabetes melitus?

Manfaatnya :

  • Menurunkan kadar glukosa darah dan mencegah kegemukan.
    Pada keadaan istirahat, metabolisme otot hanya sedikit membutuhkan glukosa sebagai sumber energi. Tetapi saat berolah raga, glukosa, dan lemak akan merupakan sumber utamanya. Setelah berolahraga selama 10 menit, dibutuhkan glukosa 15 kalinya dibanding pada saat istirahat.
  • Membantu mengatasi terjadinya komplikasi (gangguan lipid darah / pengendapan lemak di dalam darah, peningkatan tekanan darah, hiper koagulasi darah / penggumpalan darah)

Pada penderita diabetes melitus tipe I, karena produksi insulin yang terganggu / tidak ada, maka olah raga tidak begitu besar mempengaruhi kadar gula darah, tetapi keuntungan yang lainnya adalah mengurangi resiko penyakit jantung, gangguan pembuluh darah perifer. Perlu diwaspadai pada yang mengalami defisiensi insulin yang berat, dengan berolah raga akan menyebabkan gangguan metabolik yang lebih berat (terjadi hiperglikemia dan keracunan keton di darah).

Pada penderita diabetes melitus tipe II, latihan jasmani berperan utama dalam pengaturan glukosa darah. Pada penderita diabetes melitus tipe II, produksi insulin tidak terganggu tetapi masih kurangnya respons reseptor pada sel terhadap insulin (resistensi insulin), sehingga insulin tidak dapat membantu transfer glukosa ke dalam sel. Pada saat berolahraga, permeabilitas membrans terhadap glukosa meningkat pada otot yang berkontraksi sehingga resistensi insulin berkurang, dengan kata lain sensitivitas insulin meningkat. Hal ini menyebabkan kebutuhan insulin berkurang. Respons ini bukan merupakan efek yang menetap atau berlangsung lama. Respon ini hanya terjadi setiap kali melakukan berolahraga.

Sebelum berolahraga, disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan (medis) dan faal (kebugaran) terlebih dahulu pada dokter untuk mengetahui tingkat kebugarannya dan kondisi metaboliknya.

Berolahraga tidak sembarangan dilakukan. Beberapa perinsip dalam berolahraga :

  • Frekwensi latihan hendaklah dilakukan secara teratur.
  • Intensitas : ringan dan sedang yaitu 60 – 70 % MHR (maximum Heart Rate). Rumusnya : 220 – umur. Contoh: Jika Anda berusia 50 thn, target heart rate (THR) Anda adalah 60% MHR, maka melakukan olah raga denyut nadinya sebaiknya mencapai 60% X (220 -50 ) = 102 kali / menit.
  • Durasi dalam berolahraga adalah selama 30 hingga 60 menit.
  • Jenis olahraga yang dilakukan hendaklah tidak terlalu berat, seperti jalan, jogging, berenang, bersepeda.

Urutan kegiatan yang dilakukan :

  • Pemanasan (warm – up), lamanya 5 – 10 menit, bertujuan untuk menaikkan suhu tubuh, meningkatkan denyut nadi mendekati intensitas latihan, mengurangi kemungkinan cedera.
  • Latihan inti (Conditioning), lamanya 20 menit, diusahakan denyut nadi mencapai THR (target Heart Rate). Bila dibawah THR maka latihan tersebut tidak bermanfaat. Dan bila berlebih akan menimbulkan resiko yang tidak diinginkan.
  • Pendinginan (cooling down), lamanya 5 – 10 menit, bertujuan untuk mencegah penimbunan asam laktat di otot sehingga menimbulkan nyeri di otot, atau pusing sebab darah masih terkumpul di otot yang aktif. Bila jogging, pendinginan sebaiknya tetap jalan. Bila bersepeda sebaiknya tetap mengayun tanpa beban.

Peregangan (stretching), bertujuan untuk melemaskan dan melenturkan otot-otot yang masih teregang, ini penting sekali untuk diabetesi usia lanjut.

Pentingnya Olah Raga

Rutinitas sehari-hari yang padat tak jarang menguras stamina tubuh kita. Nah... untuk menjaganya, berbagai cara pun dilakukan agar tubuh lebih fit dan segar, salah satunya adalah olahraga. Seperti jogging, selain murah dan mudah dilakukan jogging ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita, karena dengan jogging semua otot lower body khususnya kaki ikut bergerak. Semakin lambat gerakan semakin meningkatkan stamina kita, tapi usahakan agar kecepatannya sekonsisten mungkin. Lakukanlah jogging sejauh 3 km per hari. atau bersepeda di luar ruangan sepanjang 5 km. Otot yang bergerak tidak jauh beda dengan jogging namun oksigen yang sampai ke tubuh manusia tentunya lebih segar dibandingkan di dalam ruangan. Yang dimaksud lebih banyak oksigen adalah lebih panas lagi organ dalam yang dapat bekerja sehingga meningkatkan efisiensi produksi energi.

Selain di luar ruangan olahraga juga bisa dilakukan di dalam ruangan seperti di pusat-pusat kebugaran. Nah di pusat kebugaran ini kita dapat menggunakan alat-alat yang sudah tersedia, seperti treadmill. Pada umumnya gerakannya terlihat sama dengan jogging. Namun dengan program-program yang tersedia di alat tersebut kita dapat membakar kalori lebih banyak dengan meningkatkan beban program. Maka dengan proses tersebut jantung, paru-paru dan pernafasan akan lebih kuat dan otomatis menambah stamina kita

Untuk menggerakkan otot upper dan lower atau lengan dan kaki, bisa kita gunakan alat cost trainer. Alat ini lebih banyak membuat pembakaran kalori dibandingkan jogging. Karena bagian atas dan bawah tubuh kita ikut bergerak semua. Disarankan agar melakukan olaraga secara teratur sehingga diperoleh hasil yang maksimal.

Akan lebih baik setelah berolahraga jangan lupakan untuk minum karena salah satu penyebab kelelahan adalah akibat tubuh kekurangan cairan. Darah akan mengental sehingga akibatnya darah menjadi lambat dan butuh waktu lebih lama bagi sel tubuh untuk mendapatkan oksigen yang tentunya membuat stamina menjadi berkurang. Demikian semoga bermanfaat, dengan pulihnya stamina kita, maka kita akan segera beraktifitas kembali dengan kondisi yang lebih segar.