Selamat Datang di Pusat Informasi dan Promosi Kesehatan Puskesmas Padang Lua

Selasa, 30 Maret 2010

Nyeri Pinggang Saat Hamil


Sekitar 50 persen ibu hamil sering mengeluhkan sakit pinggang saat sedang menjalani proses kehamilan. Penyebab kecenderungan nyeri pinggang pada ibu hamil antara lain disebabkan oleh peretambahan berat badan ibu hamil sebagai konsekuensi perubahan tubuh dan perkembangan janin beserta perangkatnya seperti plasenta, air ketuban, dan rahim.
Sebenarnya, pertambahan berat badan wanita hamil sangat baik untuk pertumbuhan janin dalam rahim, akan tetapi sangat membebani pinggang ibu hamil sehingga timbul nyeri pinggang ini.
Dengan makin bertambah besarnya rahim, maka pusat gaya gravitasi ibu hamil secara perlahan tapi pasti berubah menjadi lebih ke depan, sehingga untuk dapat berdiri tanpa terhuyung- huyung mau tidak mau ibu yang sedang mengandung harus menyesuaikan diri pada titik keseimbangan baru.
Penyesuaian pada titik keseimbangan tubuh yang baru inilah yang sangat membebani pinggang si ibu hamil sehingga menyebabkan ia didera sakit pinggang. Perubahan hormonal (relaxin) pada ibu hamil akan mempengaruhi jaringan ikat antar tulang (ligament) menjadi lebih longgar, tak terkecuali pada tulang- tulang panggul sebagai persiapan ibu untuk melahirkan.
Tulang- tulang panggul berfungsi menyangga organ dalam dan rahim beserta isinya, sehingga perubahan ligament akan menyebabkan ibu merasa tak nyaman saat berjalan (terutama naik turun tangga) dan saat tidur pada malam hari.
Tips untuk mengurangi nyeri pinggang kepada para ibu yang sedang mengandung:
1. Selalu membiasakan diri sejak kehamilan muda untuk berpostur dan bersikap sehat, yaitu sebelum rahim setinggi pusat, biasakan bersikap tegak jangan bungkuk, bahu ditarik ke belakang dan bawah serta hindari alas kaki bertumit tinggi.
2. Pilihlah posisi yang nyaman saat duduk atau sedang berdiri, bila sedang duduk angkat sedikit kaki dan jangan menyilangkan kaki. Cobalah untuk selalu mengubah posisi.
3. Hindari mengangkat beban berat, bila sedang mengangkat sesuatu cobalah untuk berdiri perlahan menggunakan penyangga lutut.
4. Cobalah menggunakan bahan penghangat untuk mengurangi nyeri belakang ( pinggang), seperti handuk atau kain yang sudah direndam air hangat, pijat atau urut pinggang dengan minyak penghangat.
5. Selalu menjaga kebugaran tubuh dengan aktivitas olahraga teratur, seperti misalnya berenang sangat dianjurkan dalam hal ini.
Di samping tips di atas, dapat pula dicoba untuk relaksasi dengan menggunakan metode yoga. Tapi sebelum melakukannya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter ahlinya.
Jika dengan cara- cara tersebut di atas nyeri pinggang belakang masih tetap diderita, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk dilakukan peregangan otot khusus yang tidak mempengaruhi pertumbuhan janin dalam rahim.
Patut diingat nyeri pinggang juga merupakan salah satu gejala kontraksi rahim sebagai awal terjadinya persalinan premature ( kurang bulan), jadi ibu hamil juga mesti waspada tentang hal ini.
Umber : http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1824062-nyeri-pinggang-saat-hamil/

Kram pada Ibu Hamil


Rasa sakit pada kaki yang kram amat tidak nyaman. Kaki kram sering kali terjadi pada ibu hamil. Mengapa hal ini terjadi? Apa yang bisa dilakukan untuk menghadapinya?

Ada beberapa hal yang menjadi teori penyebab kaki kram pada ibu hamil. Yang pertama adalah karena kaki sedang kelelahan karena harus menopang beban yang bertambah berat karena kehamilan. Karenanya, kram pada kaki terjadi di trimester kedua dan bertambah parah ketika memasuki trimester akhir. Alasan lainnya karena kurangnya aliran darah yang mengalir ke bagian bawah tubuh yang terhalang karena kehamilan. Peningkatan berat badan dan tekanan akibat kehamilan pada daerah uterus menghambat aliran darah ke bagian bawah tubuh. Teori lainnya menunjukkan bahwa si calon ibu kekurangan mineral dalam tubuh, seperti kalsium, potasium, dan magnesium. Studi mengatakan bahwa kekurangan mineral tadi bisa menyebabkan kram pada kaki.

Untuk membantu si ibu hamil agar lebih nyaman, Anda bisa lakukan tips-tips dari Susan Warhus MD dari bukunya yang bertajuk Darn Good Advice: Pregnancy berikut ini:

* Saat kaki sedang kram, luruskan kaki dan gerak-gerakkan kaki. Upayakan agar ujung-ujung jari mengarah ke atas, dan bagian tumit mengarah ke bawah. Ini akan meregangkan otot betis.
* Jangan memaksakan jari-jari Anda menunjuk ke bawah karena akan memperparah kram pada kaki.
* Pijat perlahan betis dengan arah ke bagian bawah kaki.
* Jika ada, berikan penghangat pada bagian betis dan bawah kaki setelah kram kaki mereda.
* Hindari berdiri dalam waktu lama untuk mencegah kram kaki.
* Jangan melipat kaki Anda saat duduk karena akan menghambat aliran darah ke kaki.
* Lakukan olahraga yang aman untuk ibu hamil, seperti berjalan kaki.
* Sesekali lakukan putaran pada bagian persendian kaki searah putaran jam dan sebaliknya untuk meningkatkan mobilitas dan fleksibilitas.
* Tambahkan asupan air putih untuk mencegah dehidrasi.
* Tambahkan menu yang mengandung kalsium, seperti susu, yoghurt, keju, dan sayuran berdaun hijau.
* Asup satu buah pisang per hari untuk menambah asupan potasium alami.
* Tanyakan kepada dokter Anda, apakah perlu menambah asupan kalsium/magnesium pada malam hari.
Disadur dari : http://female.kompas.com/read/xml/2010/01/22/1500399/mengatasi.kaki.kram.pada.ibu.hamil

Kamis, 18 Maret 2010

posyandu


Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana

Tujuan penyelenggara Posyandu…

1. Menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu ( ibu Hamil, melahirkan dan nifas)
2. Membudayakan NKKBS.
3. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB Berta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
4. Berfungsi sebagai Wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan Ketahanan Keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera.

Pengelola Posyandu.

1. Penanggungjawab umum : Kades/Lurah

2. Penggungjawab operasional : Tokoh Masyarakat

3. Ketua Pelaksana : Ketua Tim Penggerak PKK

4. Sekretaris : Ketua Pokja IV Kelurahan/desa

5. Pelaksana: Kader PKK, yang dibantu Petugas KB-Kes (Puskesmas).

Kegiatan Pokok Posyandu :

1. KIA

2. KB

3. lmunisasi.

4. Gizi.

5. Penggulangan Diare.

Pembentukan Posyandu.

a. Langkah – langkah pembentukan :

1) Pertemuan lintas program dan lintas sektoral tingkat kecamatan.

2) Survey mawas diri yang dilaksanakan oleh kader PKK di bawah bimbingan teknis unsur kesehatan dan KB .

3) Musyawarah masyarakat desa membicarakan hasil survey mawas diri, sarana dan prasarana posyandu, biaya posyandu

4) Pemilihan kader Posyandu.

5) Pelatihan kader Posyandu.

6) Pembinaan.

b. Kriteria pembentukan Pos syandu.

Pembentukan Posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan Puskesmas agar pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat lebih tercapai sedangkan satu Posyandu melayani 100 balita.

c. Kriteria kader Posyandu :

1) Dapat membaca dan menulis.

2) Berjiwa sosial dan mau bekerja secara relawan.

3) Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat.

4) Mempunyai waktu yang cukup.

5) Bertempat tinggal di wilayah Posyandu.

6) Berpenampilan ramah dan simpatik.

7) Diterima masyarakat setempat.

d. Pelaksanaan Kegiatan Posyandu.

1. Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh Kader, Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari Puskesmas, dilakukan pelayanan masyarakat dengan system 5 meja yaitu :

Meja I : Pendaftaran.

Meja II : Penimbangan

Meja III : Pengisian KMS

Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS.

Meja V : Pelayanan KB & Kes :

· Imunisasi

· Pemberian vitamin A Dosis Tinggi berupa obat tetes ke mulut tiap bulan Februari dan Agustus.

· Pembagian pil atau kondom

· Pengobatan ringan.

· Kosultasi KB-Kesehatan



Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan Meja V merupakan meja pelayanan paramedis (Jurim, Bindes, perawat dan petugas KB).

2. Sasaran Posyandu :

· Bayi/Balita.

· Ibu hamil/ibu menyusui.

· WUS dan PUS.

a. Peserta Posyandu mendapat pelayanan meliputi :

1) Kesehatan ibu dan anak :

· Pemberian pil tambah darah (ibu hamil)

· Pemberian vitamin A dosis tinggi ( bulan vitamin A pada bulan Februarii dan Agustus)

· PMT

· Imunisasi.

· Penimbangan balita rutin perbulan sebagai pemantau kesehatan balita melalui pertambahan berat badan setiap bulan. Keberhasilan program terlihat melalui grafik pada kartu KMS setiap bulan.



1) Keluarga berencana, pembagian Pil KB dan Kondom.

2) Pemberian Oralit dan pengobatan.

3) Penyuluhan kesehatan lingkungan dan penyuluhan pribadi sesuai permasalahan dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS baita dan ibu hamil. Keberhasilan Posyandu tergambar melalui cakupan SKDN

S : Semua baita diwilayah kerja Posyandu.

K : Semua balita yang memiliki KMS.

D : Balita yang ditimbang.

N : Balita yang naik berat badannya.

Keberhasilan Posyandu berdasarkan :

1 ) D / S : baik/kurangnya peran serta masyarakat



2) N / D : Berhasil tidaknyaProgram posyandu



Petugas pada Meja I s/d IV dilaksanakan oleh Kader PKK sedangkan meja V merupakan meja pelayanan para medis (Jurim, Bindes, Perawat clan Petugas KB)

f. Dana.

Dana pelaksanaan Posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari donatur yang tidak mengikat yang dihimpunan melalui kegiatan Dana Sehat.



SISTEM INFORMASI POSYANDU (SIP)

Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat waktu bagi pengelola Posyandu. OLeh sebab itu Sistem Informasi Posyandu merupakan bagian penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan. Konkritnya, pembinaan akan lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap, akurat dan aktual. Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi karena didasarkan pada informasi yang tepat, baik dalam lingkup terbatas maupun lingkup yang lebih luas.

Mekanisme Operasional SIP :

1) Pemerintah Desa/kelurahan bertanggung jawab atas tersediannya data dan informasi Posyandu.

2) Pengumpul data dan informasi adalah Tim Penggerak PKK dengan menggunakan instrumen :

1. Catatan ibu hamil, kelahiran /kematian dan nifas oleh ketua kelompok Dasa Wisma (kader PKK) .
2. Register bayi dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.
3. Register anak balita dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.
4. Register WUS- PUS alam wilayah ketiga Posyandu bulan Januari s/d Desember.
5. Register Ibu hamil dalam wilayah kerja Posyandu bulan Januari s/d Desember.
6. Data pengunjung petugas Posyandu, kelahiran dan kematian bayi dan kematian ibu hamil melahirkan dan nifas.
7. Data hasil kegiatan Posyandu.



Catatan :

1. Instrumen/format SIP diatas oleh kader Posyandu dengan bimbingan teknis dari petugas kesehatan/PLKB
2. Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan bertanggungjawab dalam hal :

a. Menghimpun data dan informasi dari seluruh Posyandu yang ada dalam wilayah desa/kelurahan.

b. Menyimpulkan seluruh data dan informasi.

c. Menyusun data dan informasi sebagai bahan pertemuan ditingkat kecamatan (Rakorbang).

1. Puskesmas, PPLKB, Kaurbang mengambil data dari desa untuk dianalisis dan kemudian menjadi bahan rakor Posyandu di tingkat kecamatan.
2. Hasil analisis digunakan sebagai bahan menyusunan rencana pembinaan. Masalah-masalah yang dapat diatasi oleh Pemerintah Tingkat Kecamatan segera diambil langkah pemecahannya sedangkan yang tidak dapat dipecahkan dilaporkan ke tingkat Kabupaten/Kotamadya sebagai bahan Rakorbang Tingkat ll.



STRATA POSYANDU dikelompokkan menjadi 4 :

1. Posyandu Pratama :

• belum mantap.

• kegiatan belum rutin.

• kader terbatas.

2. Posyandu Madya :

• kegiatan lebih teratur

• Jumlah kader 5 orang

3. Posyandu Purnama :

• kegiatan sudah teratur.

• cakupan program/kegiatannya baik.

• jumlah kader 5 orang

• mempunyai program tambahan

4. Posyandu Mandiri :

• kegiatan secara terahir dan mantap

• cakupan program/kegiatan baik.

• memiliki Dana Sehat dan JPKM yang mantap.



Dari konsep diatas, dapat disimpulkan beberapa indikator sebagai penentu jenjang antar strata Posyandu adalah :

1. Jumlah buka Posyandu pertahun.

2. Jumlah kader yang bertugas.

3. Cakupan kegiatan.

4. Program tambahan.

5. Dana sehat/JPKM.



Posyandu akan mencapai strata Posyandu Mandiri sangat tergantung kepada kemampuan, keterampilan diiringi rasa memiliki serta tanggungjawab kader PKK, LPM sebagai pengelola dan masyarakat sebagai pemakai dari pendukung Posyandu.


PEMBINAAN KFSEJAHTERAAN KELUARGA

PKK adalah gerakan pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah dengan wanita sebagai motor penggerakan untuk membangun keluarga sebagai unit atau kelompok terkecil dalam masyarakat dan bertujuan membantu pemerintah untuk ikut serta memperbaiki dan membina tata kehidupan dan penghidupan keluarga yang dijiwai oleh Pancasila menuju terwujudnya keluarga yang dapat menikmati keselamatan, ketenangan dan ketentraman hidup lahir dan bathin (keluarga sejahtera).

susunan kepengurusan PKK sebagai berikut :

• Ketua, Wakil Ketua

• Sekretaris, Wakil Sekretaris.

• Bendara Wakil Bendahara

• Ketua Pokja I dan anggota

• Ketua Pokja II dan anggota.

• Ketua Pokja III dan anggota.

• Ketua Pokja IV dan anggota.

Sebagai Ketua disemua tingkatan dijabat secara funsional oleh istri Kepala Pemerintahan Daerah setempat sampai ke tingkat Desa/Kelurahan sedangkan yang menjadi Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara clan anggota adalah dari tokoh masyarakat setempat.



Program P.K.K.

Tim Penggerak PKK memiliki 10 program pokok PKK sebagai berikut :

1. Penghayatan dan l Pengamanan Pancasila.

2. Gotong royong

3. Pangan

4. Sandang.

5. Perumahan dan tatalaksana rumah tangga.

6. Pendidikan dan keterampilan

7. Kesehatan.

8. Pengembangan kehidupan berkoperasi.

9. Kelestarian lingkungan hidup.

10. Perencanaan sehat.



Program tersebut bukan urut-urutan tetapi program yang satu terkait dengan program yang lain dan setiap program dapat berkembang sesuai kemajuan perkembangan pembangunan daerah setempat sehingga 10 program pokok dapat menjadi berbagai kegiatan.

4. Sepuluh (10) program pokok PKK tertuang ke dalam 4 (empat) kelompok kerja (Pokja) yaitu :

1. Kelompok kerja I (Pokja I) membidangi :

• Penghayatan Pengamalan Pancasila

• Gotong royong.

2. Kelompok Kerja (Pokja II) membidangi

• Pendidikan dan keterampilan.

• Pengembangan kehidupan berkoperasi.

3. Kelompok Kerja (Pokja I) membidangi :

• Sandang

• Pangan

• Perumahan dan tatalaksana rumah tangga.

4. Kelompok KerjaIV (Pokja IV) membidangi :

• Kesehatan.

• Kelestarian lingkungan hidup.

• Perencanaan sehat.

Secara khusus Kelompok Kerja IV (Pokja IV) yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan posyandu bersama dengan kader PKK khusus Posyandu serta LPM. Disamping adanya Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan terdapat pula kelompok PKK didusun/lingkungan dan kelompok Dasa Wisma terdiri dari 10 s/d 20 Kepala Keluarga yang ketuanya diangkat dari salah seorang dari 10 atau 20 KK tersebut yang bertugas dalam melaksanakan dan membina kegiatan program Pokok PKK dan pengembangannya dicatat dalam 3 (tiga) buku catatan ketua Kelompok Dasa Wisma yaitu :



1. Buku catatan keluarga mencatat data keluarga secara lengkap.

2. Buku catatan kegiatan keluarga mencatat kegiatan kehidupan keluarga.

3. Buku catatan kelahiran dan kamatian bayi, ibu hamil, ibu meneteki (buteki) dan ibu nifas.



Ketiga buku catalan kelompok Dasa Wisma merupakan salah satu format SIP.