Informasi Seputar Kegiatan Promosi Kesehatan dan program Unggulan Puskesmas lainnya
Selamat Datang di Pusat Informasi dan Promosi Kesehatan Puskesmas Padang Lua
Selasa, 28 Desember 2010
MAN Kubang Putih mengikuti penyuluhan NAPZA
MAN Kubang Putih melaksanakan penyuluhan NAPZA. Kegiatan ini terselenggara berkat kerja Puskesmas Padang Lua ( Promkes ) dengan Polsek Banuhampu Agam
Kamis, 09 Desember 2010
Senin, 06 Desember 2010
Kamis, 02 Desember 2010
Memasyarakatkan Senam PORPI
Untuk menerapkan PHBS di Puskesmas Luar Tim PROMKES,mengadakan kegiatan Olahraga senam dan pengajian tiap hari sabtu. kegiatan senam diikuti oleh seluruh staf puskesmas termasuk dari PUSTU dan POLINDES.Jenis senam yang diadakan adalah senam PORPI( senam pernafasan Indonesia). yang di pandu oleh Instruktur PORPI
PORPI adalah olahraga dan Seni pernapasan salah satu olah raga yang belakangan meningkat animonya di masyarakat, baik yang berkategori kanuragan, ataupun yang tidak, seperti olah raga pernapasan yang dikembangkan PORPI, tanpa unsur kanuragan namun mengejar kesehatan jasmani dan rohani semata.
Di awal pembentukannya, paket latihan telah mengacu pada rumus senam yang benar, yaitu dengan mengaplikasikan Kurva Intensitas. “Kurva Intesitas merupakan sebuah rumusan senam yang benar, terdiri atas Senam Peregangan Otot, Senam Pemanasan, dan Senam Persendian. beberapa gerakan senam juga diadopsi oleh PORPI, tidak sekedar model tradisional. Gerakan tersebut diantaranya ditujukan untuk meningkatkan animo generasi muda memasyarakatkan senam pernapasan. Gerakan-gerakan tersebut, peregangan, aerobik unsur-unsur hiburan seperti disko, poco-poco, dangdut, kerasi dan sebagainya.
Paket latihan PORPI memiliki ciri khas, yang terdiri atas senam peregangan otot, senam pemanasan, senam persendian, senam disko, senam gerakan lamban, senam pernafasan 18 gaya seri I dan II.
Beban latihan diusahakan sedemikian rupa meningkat perlahan, sehingga pada saat mencapai puncak latihan (Peak Work), jumlah denyut nadi per menit berada dalam ‘kawasan latihan’ (Training Zone), yaitu sebuah kawasan yang dibatasi oleh angka 72% dan 87%, serta denyut nadi maksimal (dnm) yang diperbolehkan.
Kembali ditekankan oleh Annie Widya Pranata, kurva intensitas adalah semacam teori dalam melakukan kegiatan senam yang meliputi, senam peregangan otot, senam pemanasan, dan senam persendian, guna memastikan latihan menjadi tepat dan efisien.
Sebetulnya, step kurva intensitas tersebut lahir karena adanya penyesuaian terhadap denyut jantung seseorang. Sebagai contoh, latihan dimulai dengan gerakan-gerakan yang sifatnya ringan, lalu berangsur-angsur bertambah berat, sehingga pada akhirnya mencapai daerah puncak yang dinamakan ‘Kawasan Latihan’.
Jika seseorang melakukan latihan sesuai dengan tahapan ”kurva intensitas”, hasil dari latihan akan mampu dipertanggungjawabkan secara medis fisiologis. Sebagai contoh, sebelum melakukan latihan, denyut nadi seseorang akan mencapai lebih 80 kali per menit.
Setelah selesai melakukan latihan senam peregangan otot, denyut nadi akan meningkat hingga ke angka 94 kali per menit. Denyut nadi tersebut, perlahan-lahan akan terus meningkat ketika seseorang memasuki fase akhir latihan senam persendian otot, denyutan mencapai140 kali permenit.
Kemudian, setelah melakukan senam gerakan lamban, perlahan-lahan denyut nadi akan kembali turun sekitar 115 per menit. Akhirnya, setelah melakukan senam pernapasan 18 gaya, denyut nadi akan turun menjadi sekitar 98 kali per menit.
Di olah raga pernapasan, juga dikenal istilah ‘Intensitas Latihan’ dan ‘Kawasan Latihan’. Dalam olah raga yang memakai pendekatan pembebanan / aerobik, pengertian intensitas latihan berkaitan erat dengan kawasan latihan.
Paket latihan senam PORPI memiliki beberapa hal yang khas, segera setelah seseorang berlatih, akan menemukan beberapa ciri, baik senam tradisional maupun modern.
Di satu pihak, paket latihan PORPI juga melakukan pendekatan berdasarkan prinsip pembebanan atau aerobik (senam pemanasan, senam persendian dan senam disko), ada juga paket latihan PORPI dengan melakukan pendekatan berdasar prinsip relaksasi/meditasi (senam gerakan lamban, senam pernapasan 18 gaya).
Kedua jenis senam tersebut bermanfaat bagi pemeliharaan peningkatan, serta pemilihan kesehatan dan kesegaran jasmani, keduanya saling melengkapi. Pendekatan aerobik menekankan pembebanan sub-maksimal, memacu jantung dan paru, supaya bekerja lebih cepat, ditandai dengan jantung berdebar dan napas terengah.
Sementara, pendekatan relaksasi/meditatif yang diterapkan, tidak membebani jantung dan paru-paru secara sub maksimal seperti halnya aerobik, tetapi langsung melatih organ dalam dengan konsentrasi pikiran melalui pernapasan lembut, tenang, dalam, berkesinambungan, dan alami, yang membawa seseorang dalam ketenangan (rileks).
Denyut nadi maksimal yang dipakai sebagai pedoman dalam pengaturan pembebanan intensitas latihan adalah 220 kali per menit dikurangi usia olahragawan, sementara kawasan latihan minimal 87% dari dnm tersebut.
Sebagai contoh, berapa banyak kawasan latihan seorang perserta yang berusia 40 tahun, jika ia mengikuti latihan yang bersifat pembebanan / aerobic? Rumus = KL - 72 % / 87 % x (220-usia) per menit. Minimal 72% x 180 menit = 130 per menit, maksimal 87% x 180 menit = 157 per menit.
Penentuan kawasan latihan ini, penting untuk menghasilkan intensitas latihan optimum bagi seseorang. Jika kurang dari angka minimal, dalam melakukan gerakan-gerakan seperti Senam Kesegaran Jasmani dan Senam Disko yang berintensitas tinggi, sementara jika lebih, malah cenderung berbahaya. “Setiap peserta mesti memastikan kawasan latihan yang aman bagi dirinya tersebut,” urai motor dari PORPI ini.
Napas Yang Utama
Inti dari pernapasan di PORPI adalah penerapan ‘pernapasan perut’ atau ‘napas bayi’. Semua literatur seni pernapasan Cina Kuno mengajarkan cara bernapas yang sama, yaitu pernapasan perut, ada juga yang menyebutnya sebagai pernapasan bayi atau pernapasan diafragma, karena pada pernapasan ini diperlukan kerjasama dan sinkronisasi antara otot diafragma dan otot dinding perut.
Aplikasi dari napas ini, dibandingkan dengan pernapasan dada yang dangkal dan pendek, oksigen yang terserap paru-paru lebih banyak. Sehingga oksigen yang beredar ke seluruh jaringan tubuh melalui sirkulasi darah pun semakin banyak, hingga cukup untuk pembakaran dan metabolisme.
Manusia dewasa biasa bernafas dada dan pendek, dengan bernafas dangkal atau pendek, makin banyak oksigen kotor yang terperangkap di paru-paru dan tidak mampu dikeluarkan seluruhnya dengan sempurna.
Di penggunaan nafas perut yang dalam, kadar oksigen di jaringan akan meningkat, itu mengapa seseorang yang secara rutin melakukan senam pernapasan, menjadi lebih bugar dan lebih sehat. Bahkan, dilaporkan bahwa para penderita penyakit kronis dapat dikurangi bahkan disembuhkan. Jadi tunggu apalagi, mulai bersenam. (Zulhiddja, SKM)
Kader Kesehatan Remaja
Pemberdayaan masyarakat kesehatan mandiri meliputi segala sendi. Mulai dari masyarakat umum dengan kelurahan / desa siaga, RT RW siaga dan juga masyarakat sekolah meliputi TK / RA, SD / MI dengan diadakan dokter kecil, SLTP / MTs dan SLTA / Tsanawiyah dengan kegiatan kader kesehatan remaja.
Puskesmas Padang Lua Kec. Banuahampu Agam pada tahun ini melakukan pembinaan KKR, setelah pada tahun sebelumnya melakukan pembinaan dokter kecil.
Pembinaan kader kesehatan remaja dilakukan bersama lintas sektoral yaitu kecamatan, dinas pendidikan, puskesmas dan Depag. Pembinaan mulai dari rapat koordinasi materi di kecamatan,kunjungan berkala ke MTs. Kebetulan jatah Puskesmas Padang Lua tahun ini membina ke MAN Kubang Putih sehingga perlu pula melibatkan Kantor Kementrian Agama
Pembinaan KKR meliputi kegiatan penemuan dini,pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut,dan pelatihan kader kesehatan remaja. Dalam pelatihan kader kesehatan remaja, siswa MAN Kubang Putih diberikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sehat, berbagai penyakit menular, konsultasi bimbingan psikologis, P3K dan narkoba.
Acara pelatihan dilakukan selama dua hari dan hasil yang ingin di capai adalah para kader kesehatan remaja bisa menjadi rujukan teman-temannya yang kebetulan ada masalah. Karena sesuai umur remaja, kebanyakan permasalahan yang timbul diantara remaja, maupun remaja dengan orang tua akan lebih banyak dicurahkan kepada teman sebaya. Sehingga dengan adanya kader kesehatan yang dari remaja sendiri, diharapkan dapat memecahkan masalah dikalangan mereka sendiri.
Acara pelatihan yang mendapat dukungan penuh dari Kepala Sekolah, Drs. Yousrizal Oemar juga melibatkan seluruh pendidik di sekolah ini sehingga kegiatan ini berlangsung dengan penuh arti dan makna.
Senin, 22 November 2010
Kader Kesehatan Remaja
Kader Kesehatan Remaja
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan pasal 17, dinyatakan bahwa kesehatan anak diselenggarakan untuk mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan anak dan kesehatan anak dilakukan melalui peningkatan kesehatan anak dalam kandungan, masa bayi,, masa balita, usia pra sekolah dan usia sekolah. Selanjutnya dalam pasal 45 dinyatakan bahwa kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Di samping itu kesehatan sekolah juga diarahkan untuk memupuk kebiasaan hidup sehat agar memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat aktif berpartisipasi dalam usaha peningkatan kesehatan, baik di sekolah, rumah tangga maupun dalam lingkungan masyarakat.
Konsep hidup sehat yang tercermin pada perilaku sehat dalam lingkungan sehat perlu diperkenalkan seawal mungkin kepada generasi penerus dan selanjutnya dihayati dan diamalkan. Peserta didik bukanlah lagi semata-mata sebagai obyek pembangunan kesehatan melainkan sebagai subyek dan dengan demikian diharapkan mereka dapat berperan secara sadar dan bertanggung jawab dalam pembangunan kesehatan.
Anak sekolah tingkat SMP dan SMA atau sederajat memasuki usia remaja di mana periode ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik fisik, psikologis maupun intelektual. Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 s/d 24 th. Namun jika pada usia remaja sudah menikah maka ia sudah tergolong dalam kelompok dewasa. Sebaliknya jika usia remaja sudah dilewati tapi masih tergantung pada orang tua maka ia masih digolongkan dalam kelompok remaja.
Mengingat permasalahan yang ada pada remaja khususnya anak sekolah usia SMP dan SMA ataupun sederajat sangatlah komplek maka sangat perlu adanya program untuk melakukan pencegahan maupun penanggulangan secara dini yang melibatkan pihak sekolah dan kesehatan serta masayarakat
Oleh sebab itu masa remaja merupakan tahap penting dalam siklus kehidupan manusia. Dikatakan penting karena merupakan peralihan dari masa anak yang sangat tergantung kepada orang lain ke masa dewasa yang mandiri dan bertanggung jawab.
Di samping itu, masa ini juga mengandung reiko akibat suatu masa transisi yang selalu membawa cirri-ciri tertentu, yaitu kebimbangan, kebingu dan gejolak remaja seperti masal;ah seks, kejiwaan dan tingkah laku eksprimental ( selalu ingin mencoba)
Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan suatu program yang mendukung tingkat perkembangan masa remaja yang baik. Bentuk programnya adalah Usaha Kesehatan Sekolah dengan salah satu kegiatannya yaitu pembentukan kader kesehatan remaja yang melibatkan sekolah dan kesehatan adalah pembentukan Dokter Kecil untuk tingkat SD/MI dan Kader Kesehatan Remaja untuk tingkat SLTP/Mts dan SLTA/MA.
Dokter Kecil dan kader Kesehatan Remaja adalah peserta didik yang dipilih guru guna ikut melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, kelurga, teman peserta didik pada khususnya dan sekolah pada umumnya. Tujuan diadakannya pembentukan Dokter kecil/Kader Kesehatan Remaja adalah :
1. Agar peserta didik dapat menolong dirinya sendiri dan orang lain untuk hidup sehat.
2. Agar peserta didik dapat membina teman-temannya dan berperan sebagai promotor dan motivator dalam menjalankan usaha kesehatan terhadap diri masing-masing.
3. Agar peserta didik dapat membantu guru, keluarga dan masyarakat di sekolah dan di luar sekolah.
Peran dokter kecil/KKR dalam memelihara, membina, meningkatkan dan melestarikan kesehatan lingkungan sekolah sangat menentukan. Untuk itu pihak sekolah dalam menunjuk dan menetapkansiswa yang akan jadi dokter kecil/KKR haruslah siswa yang berprestasi disekolah, memiliki watak pemimpin, berperilaku sehat (PHBS), bertanggung jawab dan telah mendapat pelatihan dari petugas kesehatan(puskesmas). Karena nantinya dokter kecil/KKR tersebut akan bertindak,berbuat dan berperilaku sehat tampa menunggu perintah dari guru atau pihak sekolah dan juga akan menjadi contoh bagi peserta didik lainnya.
Kader kesehatan Remaja adalah kader kesehatan sekolah yang biasanya berasal dari murid kelas 1 dan 2 SLTP dan sederajat, murid kelas 1 dan 2 SMU/SMK atau sederajat yang telah mendaptkan pelatihan Kader Kesehatan Remaja. Kader Kesehatan Remaja juga diartikan kader yang memiliki pengetahuan tentang kesehatan remaja yang mau membantu bersama-sama memecahkan permasalah kesehatan khususnya pada remaja.
Kriteria kader kesehatan remaja sebagai berikut :
1. Telah menduduki kelas 1 dan kelas 2 SLTP/SLTA sederajat
2. Berprestasi baik di sekolah/kelas.
3. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab.
4. Bersih dan berprilaku sehat,
5. Bermoral baik dan suka menolong.
6. Bertempat tinggal di rumah sehat.
7. Di ijinkan orang tua.
Dalam rangka menunjang peran kader kesehatan remaja tersebut perlu adanya pembinaan . Pembinaan kader kesehatan remaja dilakukan bersama lintas sektor tekait yaitu piahk kecamatan, pendodikan, puskesmas dan depag. Pembinaan KKR meliputi kegiatan penemuan dini, pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, dan pelatihan kader kesehatan remaja.
Dalam pelatihan kesehatan remaja siswa diberikan pengetahuan tentang kesehatn reproduksi sehat, berbagai penyakit menular, konsulatasi bibingan psikologis, P3K dan Narkoba.
Hasil yang ingin dicapai setelah terbentuknya kader kesehatn remaja yaitu para kader kesehatan remaja menjadi rujukan teman-temannya yang kebetulan ada masalah kesehatan, permasalahan yang sering timbul diantara remaja, maupun remaja dengan orang tuanya akan lebih banyak dicurahkan pada teman sebayanya. Dengan adanya kader kesehatan remaja yang merupakan temannya sendiri maka diharapkan permasalahan yang ada dapat dipecahkan dikalangan mereka sendiri.
Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, Jakarta, 1992
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Kerja Puskesmas jelid II, Jakarta, 1992
Direktorat Pendidikan Dasar, Majalah MUTU Vol.III No. 1 Edisi April-Juni 1994, Jakarta, 1994
Dinas Kesehatan Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Dokter Kecil, Jakarta, 1993
Situs.kesrepro.info/krr/referensi
sumber http://keperawatankomunitas.blogspot.com/2009/05/kader-kesehatan-remaja.html
Kegiatan Promkes Puskesmas Padang Lua
UKS / UKGS apakah itu? UKS adalah Usaha kesehatan Sekolah yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga murid dapat belajar dan tumbuh secara optimal sebagai sumber daya yang lebih berkualitas. ( bahasa resminya begitu….)
Tujuan Program UKS ini secara khusus adalah:
* Meningkatkan kemampuan para guru untuk melaksanakan pendidikan kesehatan
* Meningkatkan ketrampilan praktis guru dalam pelayanan kesehatan sederhana
* Meningkatkan kemampuan guru untuk menanamkan perilaku hidup sehat murid
Secara Ringkas program UKS / UKGS ini bermanfaat untuk :
• Pendidikan Kesehatan
• Pelayanan Kesehatan
• Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat
Nah, siapa tahu Dokter kecil ini , besarnya jadi Dokter benaran. Semoga pelatihan ini bermanfaat bagi adik-adik siswa SD di wilayah kerja Puskesmas Padang Lua Agam
Senin, 15 November 2010
F I L A R I A S I S
F I L A R I A S I S
Filariasis adalah penyakit menular ( Penyakit Kaki Gajah ) yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun ( kronis ) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Akibatnya penderita tidak dapat bekerja secara optimal bahkan hidupnya tergantung kepada orang lain sehingga memnjadi beban keluarga, masyarakat dan negara. Di Indonesia penyakit Kaki Gajah tersebar luas hampir di Seluruh propinsi. Berdasarkan laporan dari hasil survei pada tahun 2000 yang lalu tercatat sebanyak 1553 desa di 647 Puskesmas tersebar di 231 Kabupaten 26 Propinsi sebagai lokasi yang endemis, dengan jumlah kasus kronis 6233 orang. Hasil survai laboratorium, melalui pemeriksaan darah jari, rata-rata Mikrofilaria rate (Mf rate) 3,1 %, berarti sekitar 6 juta orang sudah terinfeksi cacing filaria dan sekitar 100 juta orang mempunyai resiko tinggi untuk ketularan karena nyamuk penularnya tersebar luas. Untuk memberantas penyakit ini sampai tuntas
WHO sudah menetapkan Kesepakatan Global ( The Global Goal of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public Health problem by The Year 2020 (. Program eliminasi dilaksanakan melalui pengobatan missal dengan DEC dan Albendazol setahun sekali selama 5 tahun dilokasi yang endemis dan perawatan kasus klinis baik yang akut maupun kronis untuk mencegah kecacatan dan mengurangi penderitanya. Indonesia akan melaksanakan eliminasi penyakit kaki gajah secara bertahap dimulai pada tahun 2002 di 5 kabupaten percontohan. Perluasan wilayah akan dilaksanakan setiap tahun. Penyebab penyakit kaki gajah adalah tiga spesies cacing filarial yaitu; Wucheria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Vektor penular : Di Indonesia hingga saat ini telah diketahui ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres yang dapat berperan sebagai vector penular penyakit kaki gajah.
Cara Penularan :
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang tersebut digigit nyamuk yang infektif yaitu nyamuk yang mengandung larva stadium III ( L3 ). Nyamuk tersebut mendapat cacing filarial kecil ( mikrofilaria ) sewaktu menghisap darah penderita mengandung microfilaria atau binatang reservoir yang mengandung microfilaria. Siklus Penularan penyakit kaiki gajah ini melalui dua tahap, yaitu perkembangan dalam tubuh nyamuk ( vector ) dan tahap kedua perkembangan dalam tubuh manusia (hospes) dan reservoair.
Gejala klinis Filariais Akut adalah berupa ; Demam berulang-ulang selama 3 ? 5 hari, Demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat ; pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiap (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit ; radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis) ; filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah ; pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema). Gejal klinis yang kronis ; berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).
Diagnosis
Filariasis dapat ditegakkan secara Klinis ; yaitu bila seseorang tersangka Filariasis ditemukan tanda-tanda dan gejala akut ataupun kronis ; dengan pemeriksaan darah jari yang dilakukan mulai pukul 20.00 malam waktu setempat, seseorang dinyatakan sebagai penderita Filariasis, apabila dalam sediaan darah tebal ditemukan mikrofilaria. Pencegahan ; adalah dengan berusaha menghindarkan diri dari gigitan nyamuk vector ( mengurangi kontak dengan vector) misalnya dengan menggunakan kelambu bula akan sewaktu tidur, menutup ventilasi rumah dengan kasa nyamuk, menggunakan obat nyamuk semprot atau obat nyamuk baker, mengoles kulit dengan obat anti nyamuk, atau dengan cara memberantas nyamuk ; dengan membersihkan tanaman air pada rawa-rawa yang merupakan tempat perindukan nyamuk, menimbun, mengeringkan atau mengalirkan genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk ; membersihkan semak-semak disekitar rumah.
Pengobatan :
secara massal dilakukan didaeah endemis dengan menggunakan obat Diethyl Carbamazine Citrate (DEC) dikombinasikan dengan Albenzol sekali setahun selama 5 ? 10 tahun, untuk mencegah reaksi samping seperti demam, diberikan Parasetamol ; dosis obat untuk sekali minum adalah, DEC 6 mg/kg/berat badan, Albenzol 400 mg albenzol (1 tablet ) ; pengobatan missal dihentikan apabila Mf rate sudah mencapai < 1 % ; secara individual / selektif; dilakukan pada kasus klinis, baik stadium dini maupun stadium lanjut, jenis dan obat tergantung dari keadaan kasus.
Sumber : www.infeksi.com
KELUARGA SEHAT, INVESTASI BANGSA
KELUARGA SEHAT, INVESTASI BANGSA
Keluarga mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan di masyarakat, bangsa dan negara. Keluarga merupakan unit terkecil dari suatu bangsa. Di dalam keluarga terjadi interaksi dan komunikasi antara anggota keluarga yang menjadi awal penting dari suatu proses pendidikan. Ditanamkannya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sejak dini dalam keluarga dapat menciptakan keluarga yang sehat. Keluarga yang sehat akan membentuk masyarakat, desa dan kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi dan bangsa sehat.
Demikian sambutan Menteri Kesehatan RI dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH saat memimpin upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-46 tahun 2010 dengan tema ”Keluarga Sehat, Investasi Bangsa”, yang diperingati setiap tanggal 12 November, di Jakarta.
Menkes mengatakan, bangsa yang sehat memiliki derajat kesehatan yang tinggi, sehingga meningkatkan produktivitas bangsa tersebut. Oleh karena itu, keluarga yang sehat adalah investasi suatu bangsa bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif. Keluarga sehat berkaitan dengan PHBS di rumah tangga.
Menurut Menkes beberapa permasalahan kesehatan seperti Diare dapat dicegah bila masyarakatnya dapat menerapkan perilaku sehat dengan cuci tangan pakai sabun, minum air yang dimasak, dan memanfaatkan sarana kesehatan lingkungan dengan baik. Demam Berdarah dapat dicegah dengan melakukan 3M Plus yaitu menguras, menutup, mengubur, plus membasmi sarang nyamuk, menghindari gigitan nyamuk, dan menciptakan lingkungan sehat bebas dari jentik nyamuk. Penyakit lainnya seperti Malaria dapat dicegah jika anggota keluarga di daerah endemis menggunakan kelambu saat tidur. Begitu juga Gizi Buruk dapat dideteksi dan dicegah sejak dini dengan membawa bayi dan balita ke Posyandu setiap bulan. Dan Kematian Bayi dapat dicegah bila ibu melahirkan ditolong petugas kesehatan di fasilitas kesehatan. Penyakit Jantung dan Hipertensi dapat dicegah bila masyarakat menerapkan gaya hidup sehat yaitu dengan berolahraga teratur, tidak merokok, dan makan makanan tinggi serat.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menunjukkan secara nasional persentase penduduk yang merokok setiap hari 28,2%, rumah tangga yang memiliki jamban sehat 55,4%, ibu yang melakukan pemeriksaan kehamilan (ANC) dengan 6-8 jenis pemeriksaan hanya 56,8% dan balita yang ditimbang selama 6 bulan terakhir sebesar 67,1%.
Menkes mengimbau kepada Gubernur, Bupati, Walikota, dan segenap masyarakat di seluruh Indonesia untuk terus berupaya meningkatkan perilaku sehat keluarga sejak dini, agar pada tahun 2014 PHBS di rumah tangga mencapai 70%. Melalui upaya peningkatan PHBS di rumah tangga secara terus menerus diharapkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia akan meningkat.
Permasalahan kesehatan tidak dapat diselesaikan oleh Kementerian Kesehatan sendiri, perlu dukungan dari berbagai pihak baik dari lintas sektor, organisasi masyarakat, LSM, maupun dunia usaha. Menkes berpesan agar seluruh komponen dapat berperan aktif dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan melalui upaya pemberdayaan masyarakat yang meningkatkan PHBS dalam keluarga.
Diakhir sambutan, Menkes menyampaikan pesan-pesan penting yang harus disebarluaskan ke seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan keluarga sebagai investasi bangsa, yaitu:
◊ Kesehatan harus dimulai dari rumah
◊ Gizi baik, anak tumbuh sehat dan cerdas
◊ Jadilah keluarga Sadar Gizi
◊ Ibu sehat, mampu memenuhi tugas dalam keluarga dan masyarakat
◊ Lindungi keluarga dari Narkoba dan HIV/AIDS
◊ Berperilaku sehat, cegah penyakit
◊ Bersama menjaga kesehatan diri, rumah, dan lingkungan
◊ Tetaplah sehat, jika sakit segera berobat
◊ Jadilah keluarga sehat, lebih produktif, dan berprestasi
◊ Kutanam, kupelihara pohon, lestari alamku
◊ Gunakan kelambu saat tidur agar terhindar dari gigitan nyamuk malaria di daerah endemis malaria
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Pusat Tanggap dan Respon Cepat (PTRC): 021-500567, 30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id
Keluarga mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan di masyarakat, bangsa dan negara. Keluarga merupakan unit terkecil dari suatu bangsa. Di dalam keluarga terjadi interaksi dan komunikasi antara anggota keluarga yang menjadi awal penting dari suatu proses pendidikan. Ditanamkannya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sejak dini dalam keluarga dapat menciptakan keluarga yang sehat. Keluarga yang sehat akan membentuk masyarakat, desa dan kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi dan bangsa sehat.
Demikian sambutan Menteri Kesehatan RI dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH saat memimpin upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-46 tahun 2010 dengan tema ”Keluarga Sehat, Investasi Bangsa”, yang diperingati setiap tanggal 12 November, di Jakarta.
Menkes mengatakan, bangsa yang sehat memiliki derajat kesehatan yang tinggi, sehingga meningkatkan produktivitas bangsa tersebut. Oleh karena itu, keluarga yang sehat adalah investasi suatu bangsa bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif. Keluarga sehat berkaitan dengan PHBS di rumah tangga.
Menurut Menkes beberapa permasalahan kesehatan seperti Diare dapat dicegah bila masyarakatnya dapat menerapkan perilaku sehat dengan cuci tangan pakai sabun, minum air yang dimasak, dan memanfaatkan sarana kesehatan lingkungan dengan baik. Demam Berdarah dapat dicegah dengan melakukan 3M Plus yaitu menguras, menutup, mengubur, plus membasmi sarang nyamuk, menghindari gigitan nyamuk, dan menciptakan lingkungan sehat bebas dari jentik nyamuk. Penyakit lainnya seperti Malaria dapat dicegah jika anggota keluarga di daerah endemis menggunakan kelambu saat tidur. Begitu juga Gizi Buruk dapat dideteksi dan dicegah sejak dini dengan membawa bayi dan balita ke Posyandu setiap bulan. Dan Kematian Bayi dapat dicegah bila ibu melahirkan ditolong petugas kesehatan di fasilitas kesehatan. Penyakit Jantung dan Hipertensi dapat dicegah bila masyarakat menerapkan gaya hidup sehat yaitu dengan berolahraga teratur, tidak merokok, dan makan makanan tinggi serat.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 menunjukkan secara nasional persentase penduduk yang merokok setiap hari 28,2%, rumah tangga yang memiliki jamban sehat 55,4%, ibu yang melakukan pemeriksaan kehamilan (ANC) dengan 6-8 jenis pemeriksaan hanya 56,8% dan balita yang ditimbang selama 6 bulan terakhir sebesar 67,1%.
Menkes mengimbau kepada Gubernur, Bupati, Walikota, dan segenap masyarakat di seluruh Indonesia untuk terus berupaya meningkatkan perilaku sehat keluarga sejak dini, agar pada tahun 2014 PHBS di rumah tangga mencapai 70%. Melalui upaya peningkatan PHBS di rumah tangga secara terus menerus diharapkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia akan meningkat.
Permasalahan kesehatan tidak dapat diselesaikan oleh Kementerian Kesehatan sendiri, perlu dukungan dari berbagai pihak baik dari lintas sektor, organisasi masyarakat, LSM, maupun dunia usaha. Menkes berpesan agar seluruh komponen dapat berperan aktif dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan melalui upaya pemberdayaan masyarakat yang meningkatkan PHBS dalam keluarga.
Diakhir sambutan, Menkes menyampaikan pesan-pesan penting yang harus disebarluaskan ke seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan keluarga sebagai investasi bangsa, yaitu:
◊ Kesehatan harus dimulai dari rumah
◊ Gizi baik, anak tumbuh sehat dan cerdas
◊ Jadilah keluarga Sadar Gizi
◊ Ibu sehat, mampu memenuhi tugas dalam keluarga dan masyarakat
◊ Lindungi keluarga dari Narkoba dan HIV/AIDS
◊ Berperilaku sehat, cegah penyakit
◊ Bersama menjaga kesehatan diri, rumah, dan lingkungan
◊ Tetaplah sehat, jika sakit segera berobat
◊ Jadilah keluarga sehat, lebih produktif, dan berprestasi
◊ Kutanam, kupelihara pohon, lestari alamku
◊ Gunakan kelambu saat tidur agar terhindar dari gigitan nyamuk malaria di daerah endemis malaria
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Pusat Tanggap dan Respon Cepat (PTRC): 021-500567, 30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id
Minggu, 02 Mei 2010
Air putih dan kesehatan
Air Putih dan Kesehatan
"Mengapa kita harus banyak mengkonsumsi air putih?", jika itu pertanyaan yang selama ini bermain di benak anda, maka hiruplah nafas dalam-dalam dan berdoalah sebelum anda membaca artikel ini. Jawabnya cukup mengerikan namun anda tak perlu bersembunyi, yang perlu anda lakukan hanyalah mengisi gelas dengan air putih dan minum sebanyak-banyaknya.
Sejak pertama kali mempelajari biologi, anda pasti mengatahui bahwa 80 persen tubuh manusia terdiri dari air. Bahkan ada dua bagian tubuh manusia yang memiliki kadar air di atas 80 persen dimana keduanya memiliki peran penting bagi kehidupan manusia, yaitu Otak dan Darah. Otak memiliki komponen air sebanyak 90 persen, sementara darah memiliki komponen air 95 persen.
Untuk menjaga kesehatannya, manusia normal wajib mengkonsumsi air putih minimal 2 liter sehari atau 8 gelas sehari. Namun ukuran ini tidak berlaku pada anda yang hobby merokok, sebaliknya anda harus mengkonsumsi air putih lebih dari 2 liter perhari. Air sebanyak itu diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh, misalnya air seni, keringat, pernapasan dan sekresi.
Setelah anda mengetahui berapa banyak air yang wajib kita konsumsi perharinya, marilah kita bayangkan apa jadinya bila anda melanggar aturan tersebut atau dalam bahasa sederhananya, anda minum kurang dari 2 liter air putih perhari. Jawabnya yaitu, tubuh akan menyeimbangkan diri.
Tubuh akan "menyedot" air dari komponen tubuh sendiri. Dimulai dari komponen yang paling dekat, darah. Lantaran air dalam darah disedot untuk keperluan tubuh, maka darah akan menjadi kental sehingga perjalanannya ke seluruh tubuh menjadi kurang lancar.
Pada proses ini, ginjal akan sangat menderita. Dalam menjalankan tugasnya menyaring racun dari darah, ia akan mengalami kesulitan saat harus menyaring darah yang kental. Tak jarang darah ini akan menyebabkan perobekan pada glomerulus ginjal.
Berbahaya? Tergantung .. tapi yang jelas air seni anda akan berwarna kemerahan, sebagai pertanda mulai bocornya saringan ginjal. Jika anda tetap ''cuek'' dan tidak melakukan sesuatu untuk menghentikan kebocoran ini, saya sarankan untuk menyiapkan Rp400.000 rupiah seminggu. Untuk apa? tentu saja untuk cuci darah.
Nah sekarang anda bisa menyimpulkan apakah kebocoran saringan ginjal termasuk hal berbahaya atau tidak, tapi percayalah saya enggan membayangkan memberikan amplop berisi Rp 400.000 pada dokter tiap 7 hari sekali. Jika ditabung selama satu tahun, bayangkan berapa banyak uang yang akan mengisi pundi-pundi anda.
Seperti halnya saya, anda tentu mulai ketakutan bukan, namun tetaplah fokus dan lanjutkan membaca artikel ini, karena ternyata masih ada yang lebih berbahaya lagi. Masih ingat darah yang mengental karena airnya disedot untuk keperluan tubuh?
Nah saat darah ini mengalir lewat otak, perjalanannya pun juga tak lancarsama halnya saat ia melewati ginjal. Akibatnya otak tidak lagi "encer" .. kebayang kan apa yang dimaksud otak tidak encer? tapi sebelum pikiran anda melayang jauh, kembalilah ke deretan kalimat di bawah ini.
Sel-sel otak adalah organ yang paling boros mengkonsumsi makanan dan oksigen. Terhalangnya aliran darah ini bisa menyebabkan sel-sel otak cepat mati atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Bila anda juga mengidap penyakit jantung, maka sempurnalah penderitaan anda dengan adanya serangan stroke .. hmm kedengarannya seram ya?
Demikianlah apa yang bisa saya sajikan, maaf jika saya membuat anda berkeringat dingin. Tapi sekarang anda bisa menarik nafas lega sebab kita menuju akhir dari artikel ini. Sekarang segala keputusan ada di tangan anda, mulai mengkonsumsi 8 gelas air putih perhari atau mempersiapkan diri untuk menjalani penderitaan duniawi .. !!
"Mengapa kita harus banyak mengkonsumsi air putih?", jika itu pertanyaan yang selama ini bermain di benak anda, maka hiruplah nafas dalam-dalam dan berdoalah sebelum anda membaca artikel ini. Jawabnya cukup mengerikan namun anda tak perlu bersembunyi, yang perlu anda lakukan hanyalah mengisi gelas dengan air putih dan minum sebanyak-banyaknya.
Sejak pertama kali mempelajari biologi, anda pasti mengatahui bahwa 80 persen tubuh manusia terdiri dari air. Bahkan ada dua bagian tubuh manusia yang memiliki kadar air di atas 80 persen dimana keduanya memiliki peran penting bagi kehidupan manusia, yaitu Otak dan Darah. Otak memiliki komponen air sebanyak 90 persen, sementara darah memiliki komponen air 95 persen.
Untuk menjaga kesehatannya, manusia normal wajib mengkonsumsi air putih minimal 2 liter sehari atau 8 gelas sehari. Namun ukuran ini tidak berlaku pada anda yang hobby merokok, sebaliknya anda harus mengkonsumsi air putih lebih dari 2 liter perhari. Air sebanyak itu diperlukan untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh, misalnya air seni, keringat, pernapasan dan sekresi.
Setelah anda mengetahui berapa banyak air yang wajib kita konsumsi perharinya, marilah kita bayangkan apa jadinya bila anda melanggar aturan tersebut atau dalam bahasa sederhananya, anda minum kurang dari 2 liter air putih perhari. Jawabnya yaitu, tubuh akan menyeimbangkan diri.
Tubuh akan "menyedot" air dari komponen tubuh sendiri. Dimulai dari komponen yang paling dekat, darah. Lantaran air dalam darah disedot untuk keperluan tubuh, maka darah akan menjadi kental sehingga perjalanannya ke seluruh tubuh menjadi kurang lancar.
Pada proses ini, ginjal akan sangat menderita. Dalam menjalankan tugasnya menyaring racun dari darah, ia akan mengalami kesulitan saat harus menyaring darah yang kental. Tak jarang darah ini akan menyebabkan perobekan pada glomerulus ginjal.
Berbahaya? Tergantung .. tapi yang jelas air seni anda akan berwarna kemerahan, sebagai pertanda mulai bocornya saringan ginjal. Jika anda tetap ''cuek'' dan tidak melakukan sesuatu untuk menghentikan kebocoran ini, saya sarankan untuk menyiapkan Rp400.000 rupiah seminggu. Untuk apa? tentu saja untuk cuci darah.
Nah sekarang anda bisa menyimpulkan apakah kebocoran saringan ginjal termasuk hal berbahaya atau tidak, tapi percayalah saya enggan membayangkan memberikan amplop berisi Rp 400.000 pada dokter tiap 7 hari sekali. Jika ditabung selama satu tahun, bayangkan berapa banyak uang yang akan mengisi pundi-pundi anda.
Seperti halnya saya, anda tentu mulai ketakutan bukan, namun tetaplah fokus dan lanjutkan membaca artikel ini, karena ternyata masih ada yang lebih berbahaya lagi. Masih ingat darah yang mengental karena airnya disedot untuk keperluan tubuh?
Nah saat darah ini mengalir lewat otak, perjalanannya pun juga tak lancarsama halnya saat ia melewati ginjal. Akibatnya otak tidak lagi "encer" .. kebayang kan apa yang dimaksud otak tidak encer? tapi sebelum pikiran anda melayang jauh, kembalilah ke deretan kalimat di bawah ini.
Sel-sel otak adalah organ yang paling boros mengkonsumsi makanan dan oksigen. Terhalangnya aliran darah ini bisa menyebabkan sel-sel otak cepat mati atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Bila anda juga mengidap penyakit jantung, maka sempurnalah penderitaan anda dengan adanya serangan stroke .. hmm kedengarannya seram ya?
Demikianlah apa yang bisa saya sajikan, maaf jika saya membuat anda berkeringat dingin. Tapi sekarang anda bisa menarik nafas lega sebab kita menuju akhir dari artikel ini. Sekarang segala keputusan ada di tangan anda, mulai mengkonsumsi 8 gelas air putih perhari atau mempersiapkan diri untuk menjalani penderitaan duniawi .. !!
Rabu, 14 April 2010
Padang Lua 14 April 2010
Untuk lebih meningkatkan program UKS, Promkes Padang lua kembali mengadakan Pelatihan KKR ( Kader kesehatan Remaja) Di wilayah kerja puskesmas padang Lua. Kali ini pelatihan diadakan di MTSN kubang Putiah, Pelatihan ini terlaksana berkat kerja sama yang erat antara tim Promkes Puskesmas Lua dengan MTsN Kubang Putih. Pelatihan yang berlangsung selama 4 hari tersebut diikuti sebanyak 53 kader kesehatan. Dalam sambutannya, Basrizal S. Ag, Kepala Sekolah MTsN Kubang Putih berharap kegiatan ini memberikan bekal awal dalam memahami peran serta aktif peserta didik tentang kesehatan sejak dini. Keberhasilan kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari beberapa penanggung jawab program di Puskesmas Padang Lua seperti Kesling, Gizi, Promkes, Kespro dan KIA
Langganan:
Postingan (Atom)